Masalah Utama Ketenagakerjaan: Absorption of Labor
Masalah utama mengenai ketenagakerjaan di Indonesia adalah penyerapan tenaga kerja (absorption of labor) yang diakibatkan oleh jumlah penawaran kerja yang meningkat, ceteris paribus, akan terjadinya peningkatan dalam angka pengangguran suatu negara.
Peningkatan angka pengangguran menyebabkan;
Tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran masyarakat
Pengangguran dapat menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat lebih rendah dan alhasil kemakmuran yang dicapai masyarakat lebih rendah.
Memperlambat pertumbuhan ekonomi negara
Hal ini berhubungan dengan pendapatan pajak negara. Tingkat pengangguran yang tinggi akan mengurangi aktivitas ekonomi yang terjadi di negara. Pajak tidak langsung (indirect tax) yang didapatkan dari aktivitas ekonomi akan berkurang dan ditambah dengan pajak langsung (direct tax) yang tidak maksimal dikarenakan oleh angka pengangguran yang tinggi, akan mengakibatkan pendapatan negara yang berkurang. Pendapatan negara yang berkurang akan melimitasikan bansos dan subsidi yang negara dapat berikan kepada sektor-sektor lain dan akhirnya mengakibatkan perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi negara.
Faktor utama kemiskinan negara
Dengan meningkatnya angka pengangguran di negara, maka
Angka pengangguran yang tinggi akan menyebabkan berkurangnya aktivitas ekonomi di suatu negara. Orang yang berpengangguran akan kesusahan mencari sumber penghasilan untuk memenuhi kehidupan primer (sadang, makan, papan) dan akhirnya jatuh ke garis kemiskinan. Selain itu, badan-badan usaha akan mengalami penurunan dalam angka pendapatan dan secara perlahan akan menuju ke kegagalan bisnis dimana biaya melebihi pendapatan yang diperoleh, jika ini terjadi pendapatan negara akan semakin berkurang, dan pada akhirnya menyebabkan kemiskinan negara.
Menurut Sumarso, angka ketenagakerjaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu;
Investasi
Peningkatan dalam investasi akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara, akan diikuti dengan angka tenaga kerja yang meningkat. Ini disebabkan oleh peningkatan dalam barang moda (capital goods) dikarenakan investasi yang meningkat akan menyebabkan meningkatnya kapasitas produksi yang mengakibatkan meningkatnya angka tenaga kerja suatu negara.
Menurut data (2010-2015), nilai FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi asing Indonesia dari tahun 2010-2014 mengalami peningkatan dimana peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu FDI sama dengan 35,3% di waktu yang bersamaan penyerapan tenaga kerja mencapai titik tertingginya dalam periode 5 tahun tersebut. Kemudian pada tahun, Indonesia mengalami depresiasi dimana FDI Indonesia mengalami pertumbuhan negatif dimana FDI sama dengan 21,3% disaat yang sama pengangguran terbuka Indonesia mengalami peningkatan terbesar dimana peningkatan angka pengangguran sama dengan 0,99 juta, total pengangguran terbuka Indonesia sebanyak 6,18 juta.
Tingkat Upah Tenaga Kerja
Penyerapan tenaga kerja berhubungan dengan kebijakan pemerintah mengenai tingkat upah kerja. Simanjunak menyatakan bahwa, perubahan dalam tingkat upah kerja akan memberikan dampak kepada tingkat tenaga kerja. Tingkat upah kerja merupakan salah satu faktor biaya produksi badan usaha dan jika tingkat upah kerja meningkat, tingkat tenaga kerja akan berkurang dan sebaliknya. Ini dikarenakan, badan usaha yang ingin meminimalisasikan biaya produksi yang harus dikeluarkan.
Comments
Post a Comment